Dari unggahan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di Media Sosial begitu viral. Pasalnya, keduanya nampak berbincang tentang fungsi sarung.
Anies Baswedan bertanya kepada Cak Imin yang merupakan alumni pondok pesantren tentang ragam kegunaan sarung.
Baca juga:
Aku Jatuh Cinta Kepada CEO Cantik
|
Pertama, jawab Cak Imin, sarung berfungsi untuk sarungan atau pengganti celana panjang saat sholat atau berkegiatan sehari-hari.
Kedua, jelas Cak Imin, sarung berfungsi untuk selimut agar tidak kedinginan dan dikerubungi nyamuk saat tidur.
Baca juga:
Cantik itu Awet, Manis itu Terkikis
|
Sementara fungsi yang ketiga sarung, kata Cak Imin atau Gus Imin adalah untuk selepetan.
Terkait kata-kata "slepet" Gus Imin yang dilontarkannya dalam Debat Cawapres 2024 kemarin, agaknya memunculkan kekhawatiran beberapa pihak akan diberlakukan hukum syariat di Indonesia, jika Anies Baswedan dan Gus Imin memimpin Indonesia. Tentu tidak demikian.
Pada dasarnya, kata slepet berasal dari bahasa Jawa yang umum digunakan oleh masyarakat dalam komunikasi sehari-hari.
Jadi, slepet artinya adalah menyebat atau melecut dalam bahasa Jawa. Slepet mengacu pada tindakan memukul dengan tali/sarung atau benda lain yang panjang, kecil, dan tidak kaku.
Slepet adalah istilah yang tindakan mencambuk rekan atau teman dengan sarung.
Gus Imin menyebut bahwa slepet berarti tindakan
simbol untuk mengingatkan yang lalai
Slepet menimbulkan kekhawatiran lain, menunjukkan bahwa seseorang yang melakukan kesalahan akan dicambuk secara fisik. Kekhawatiran tersebut wajar di negara majemuk seperti Indonesia. Ada juga ketakutan jangan sampai "slepet" itu adalah tindakan kekerasan seperti mencambuki orang. Atau jangan sampai berlaku hukum syariat.
Kayaknya Gus Imin perlu menjelaskan lebih jauh lagi ke publik. Ada sentimen negatif yang mengatakan
memimpin bangsa ini nggak bisa semuanya dianggap seperti santri yang bisa dislepet. Kalau guru santri bolehlah.
Namun menurut saya, kata slepet yang dilontarkan Gus Imin dalam Debat Cawapres 2024 tidak sejauh yang dikhawatirkan beberapa orang, jika Anies dan Gus Imin terpilih sebagai Capres dan Cawapres 2024-2029 akan menerapkan hukum syariat di tanah air tercinta. Hal itu saya rasa mustahil diterapkan.
Kan negara kita negara PANCASILA dan Negara Hukum yang Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Selain itu kan Calon Presiden Anies Baswedan sang akademisi yang bijak dalam mengambil kebijakan bagi rakyat Indonesia.
Sekali lagi menurut pendapat saya kata "Slepet" yang dimaksud Gus Imin ialah buat menylepet ketidakadilan dan kecurangan dalam menerapkan aturan main di negeri sendiri. Bukan fisiknya orang yang dislepet/dicambuk. Menurut Gus Imin, slepet berarti tindakan untuk mengingatkan yang lalai, bukan menyiksa secara fisik.